Friday, February 24, 2012

tips menurunkan resiko terkena kanker payudara

10 Tips Menurunkan Risiko Terkena Kanker Payudara

Di jaman modern ini ketika semua hal termasuk makanan bisa didapatkan dengan instan membuat kita menjadi mudah terserang berbagai penyakit termasuk kanker payudara. Oleh karena itu pilihan sepenuhnya ada di tangan kita, kita bisa mengkonsumsi jenis makanan yang tidak sehat atau justru memilih makanan dan nutrisi tertentu yang baik bagi keseh
Research (Makanan, Nutrisi, dan Pencegahan Kanker: perspektif global, 1997) menyebutkan jenis makanan apa saja yang menjadi penyabab kanker payudara dan jenis makanan yang berpotensi menurunkan resiko kanker payudara.

Berikut ini 10 kesimpulan American Institute of Cancer perihal jenis makanan yang berpotensi meningkatkan dan menurunkan kemungkinan anda terjangkit kanker payudara:

  1. Perbanyak memakan buah. Bahkan buah-buahan tertentu disebut dapat mengobati kanker payudara. Buah-buahan memiliki banyak zat antioksidan, fitokimia, dan tinggi serat.
  2. Perbanyak konsumsi sayur. Sama dengan buah, sayur-sayuran juga memiliki zat anti oksidan yang tinggi, fitokimia dan tinggi serat.
  3. Masukkan makanan yang kaya zat karotenoid (Carotenoid) seperti melon, mangga, bit hijau, butternut squash, cabai, hijau dandelion, dermaga / hijau coklat kemerah-merahan, labu Hubbard, kangkung, sawi, labu, bayam, ubi jalar, swiis lobak, lobak hijau, labu musim dingin, dan ubi jalar ke dalam menu anda sehari-hari.
  4. Makan lebih banyak serat, terutama dari jenis biji-bijian. Fitokimia yang terdapat dalam biji-bijian dapat mengurangi risiko kanker payudara dan kanker usus besar dalam studi yang dilakukan pada hewan.
  5. Menjaga konsumsi lemak, baik itu lemak jenuh dan lemak hewani moderat. Para peneliti masih mencari tahu apa dan berapa jumlah lemak serta jenis lemak dalam makanan kita yang meningkatkan risiko terkena kanker payudara.
  6. Beralihlah ke lemak tak jenuh. Penelitian menunjukkan bahwa minyak tak jenuh tunggal, seperti minyak zaitun dan kanola, tidak memiliki efek menimbulkan kanker (Journal of American Dietetic Association, 97:16 1997).
  7. Kurangi konsumsi alkohol atau berhenti sama sekali. Setidaknya 50 penelitian menunjukkan bahwa alkohol memiliki peran meningkatkan resiko kanker payudara.
  8. Lakukan variasi dalam menu makanan. Makan berbagai jenis makanan akan memberikan berbagai nutrisi dan fitokimia yang bermanfaat bagi tubuh.
  9. Cobalah untuk menjaga berat badan ideal yang sesuai dengan usia Anda. Sebuah penelitian di Harvard University menunjukkan bahwa wanita yang mengalami pertambahan berat badan sebanyak 44 sampai 55 pound (20 kg) setelah umur 18 tahun memiliki risiko dua kali lipat terkena kanker payudara saat memasuki masa menopause, dibandingkan dengan wanita yang hanya bertambah beberapa kilogram saja.
  10. Cobalah untuk berolahraga minimal 4 jam seminggu. Beberapa studi telah menemukan penurunan risiko kanker payudara di kalangan wanita yang berolahraga secara teratur saat usia masih remaja.

Selain mengkonsumsi jenis makanan yang sehat dan direkomendasikan di atas, setiap orang sebaiknya juga menghindari beberapa jenis makanan penyebab kanker payudara seperti daging, lemak, kafein, alkohol dan kedelai.

Berikut ini beberapa tips tambahan bagaimana mencegah kanker payudara dengan memperbaiki gaya hidup dan pola makan sehari-hari:

  • Beberapa peneliti mengatakan bahwa tidak ada bukti ilmiah bahwa mengkonsumsi atau menghindari jenis makanan tertentu dapat menurunkan risiko terkena kanker payudara. Tapi meski demikian, mengikuti pola dan jenis makanan seperti yang disebutkan di atas juga akan membantu anda mencegah banyak penyakit kronis seperti penyakit jantung, osteoporosis, diabetes tipe-II, dan obesitas.
  • Beberapa gejala kanker payudara dapat diketahui secara fisik tapi umumnya setelah kanker telah menjadi ganas. Untuk itu lakukan tes mammogram tahunan dan tes individual pada payudara setiap bulan untuk mengantisipasi sejak dini
  • Hanya sekitar 5% dari wanita dengan kanker payudara yang memiliki sifat herediter (keturunan). Para wanita ini biasanya menderita kanker payudara sebelum menopause dan memiliki beberapa anggota keluarga dengan penyakit yang sama.
  • Pilih minyak goreng tak jenuh tunggal, seperti minyak zaitun dan minyak canola. Gunakan minyak zaitun untuk salad pasta, salad dressing, dan resep Italia dan Mediterania dan gunakan minyak canola untuk menggoreng oven, memanggang dan menumis.
  • Para peneliti di Harvard School of Public Health, memperkirakan bahwa minum 2 sampai 5 minuman beralkohol sehari meningkatkan risiko seorang wanita terkena kanker payudara lebih dari 40% dibandingkan dengan yang bukan peminum.



tugas menanam jagung


Syarat benih yang diperlukan:
Benih sebaiknya bermutu tinggi baik genetik, fisik dan fisiologi (benih hibryda). Daya tumbuh benih lebih dari 90%. Kebutuhan benih + 20-30 kg/ha. Sebelum benih ditanam, sebaiknya direndam dalam POC NASA (dosis 2-4 cc/lt air semalam).

Pengolahan lahan tanaman:
Lahan dibersihkan dari sisa tanaman sebelumnya , sisa tanaman yang cukup banyak dibakar, abunya dikembalikan ke dalam tanah, kemudian dicangkul dan diolah dengan bajak yang di tarik oleh kerbau. Tanah yang akan ditanami dicangkul sedalam 15-20 cm, kemudian diratakan. Setiap 3 m dibuat saluran drainase sepanjang barisan tanaman. Lebar saluran 25-30 cm, kedalaman 20 cm. Saluran ini dibuat terutama pada tanah yang drainasenya jelek.Di daerah dengan pH kurang dari 5, tanah dikapur (dosis 300 kg/ha) dengan cara menyebar kapur merata/pada barisan tanaman, + 1 bulan sebelum tanam. Sebelum tanam sebaiknya lahan disebari GLIO yang sudah dicampur dengan pupuk kandang matang untuk mencegah penyakit layu pada tanaman jagung.semakin tepay pengukuran semakin baik media tersebut di gunakan untuk.

Pemupukan tanaman:

Dosis pemupukan jagung untuk setiap hektarnya adalah pupuk Urea
sebanyak 200-300 kg, pupuk TSP/SP 36 sebanyak 75-100 kg, dan pupuk KCl
sebanyak 50- 100 kg. Pemupukan dapat dilakukan dalam tiga tahap. Pada
tahap pertama (pupuk dasar), pupuk diberikan bersamaan dengan waktu
tanam. Pada tahap kedua (pupuk susulan part I), pupuk diberikan setelah
tanaman jagung berumur 3-4 minggu setelah tanam. Pada tahap ketiga
(pupuk susulan part II), pupuk diberikan setelah tanaman jagung berumur 8
minggu atau setelah malai keluar.

Cara penanaman tanaman:

1. Penentuan Pola Tanaman:
Beberapa pola tanam yang biasa diterapkan :
- Tumpang sari (intercropping)
melakukan penanaman lebih dari 1 tanaman (umur sama atau berbeda). Contoh: tumpang sari sama umur seperti jagung dan kedelai; tumpang sari beda umur seperti jagung, ketela pohon, padi gogo.
- Tumpang gilir (Multiple Cropping)
dilakukan secara beruntun sepanjang tahun dengan mempertimbangkan faktor-faktor lain untuk mendapat keuntungan maksimum. Contoh: jagung muda, padi gogo, kedelai, kacang tanah, dll.
- Tanaman Bersisipan (Relay Cropping)
pola tanam dengan menyisipkan satu atau beberapa jenis tanaman selain tanaman pokok (dalam waktu tanam yang bersamaan atau waktu yang berbeda). Contoh: jagung disisipkan kacang tanah, waktu jagung menjelang panen disisipkan kacang panjang.
- Tanaman Campuran (Mixed Cropping)
penanaman terdiri beberapa tanaman dan tumbuh tanpa diatur jarak tanam maupun larikannya, semua tercampur jadi satu. Lahan efisien, tetapi riskan terhadap ancaman hama dan penyakit. Contoh: tanaman campuran seperti jagung, kedelai, ubi kayu.

2. Lubang Tanam dan Cara Tanam:
Lubang tanam ditugal, kedalaman 3-5 cm, dan tiap lubang hanya diisi 1 butir benih. Jarak tanam jagung disesuaikan dengan umur panennya, semakin panjang umurnya jarak tanam semakin lebar. Jagung berumur panen lebih 100 hari sejak penanaman, jarak tanamnya 40×100 cm (2 tanaman /lubang). Jagung berumur panen 80-100 hari, jarak tanamnya 25×75 cm (1 tanaman/lubang). Panen <>E. Pengelolaan Tanaman

Penjarangan dan Penyulaman:

Tanaman yang tumbuhnya paling tidak baik, dipotong dengan pisau atau gunting tajam tepat di atas permukaan tanah. Pencabutan tanaman secara langsung tidak boleh dilakukan, karena akan melukai akar tanaman lain yang akan dibiarkan tumbuh. Penyulaman bertujuan untuk mengganti benih yang tidak tumbuh/mati, dilakukan 7-10 hari sesudah tanam (hst). Jumlah dan jenis benih serta perlakuan dalam penyulaman sama dengan sewaktu penanaman.

Penyiangan tanaman:

Penyiangan dilakukan 2 minggu sekali. Penyiangan pada tanaman jagung yang masih muda dapat dengan tangan atau cangkul kecil, garpu dll. Penyiangan jangan sampai mengganggu perakaran tanaman yang pada umur tersebut masih belum cukup kuat mencengkeram tanah maka dilakukan setelah tanaman berumur 15 hari.

Pembumbunan tanaman:

Pembumbunan dilakukan bersamaan dengan penyiangan untuk memperkokoh posisi batang agar tanaman tidak mudah rebah dan menutup akar yang bermunculan di atas permukaan tanah karena adanya aerasi. Dilakukan saat tanaman berumur 6 minggu, bersamaan dengan waktu pemupukan. Tanah di sebelah kanan dan kiri barisan tanaman diuruk dengan cangkul, kemudian ditimbun di barisan tanaman. Dengan cara ini akan terbentuk guludan yang memanjang.

Pengairan dan Penyiraman tanaman:
Setelah benih ditanam, dilakukan penyiraman secukupnya, kecuali bila tanah telah lembab, tujuannya menjaga agar tanaman tidak layu. Namun menjelang tanaman berbunga, air yang diperlukan lebih besar sehingga perlu dialirkan air pada parit-parit di antara bumbunan tanaman jagung.

Hama pada tanaman:

a. Lalat bibit (Atherigona exigua Stein)
Pengendalian yang harus dilakukan
- penanaman serentak dan penerapan pergiliran tanaman.
- tanaman yang terserang segera dicabut dan dimusnahkan.
- Sanitasi kebun.
- semprot dengan PESTONA

b. Ulat Pemotong
Gejala: tanaman terpotong beberapa cm diatas permukaan tanah, ditandai dengan bekas gigitan pada batangnya, akibatnya tanaman yang masih muda roboh.
Pengendalian yang dilakukan
- tanam serentak atau pergiliran tanaman
- cari dan bunuh ulat-ulat tersebut (biasanya terdapat di dalam tanah)
- semprot PESTONA, VITURA atau VIREXI.

Penyakit pada tanaman:
a. Penyakit bulai (Downy mildew)
Gejala: daun berubah warna menjadi kekuningan, bagian yang terserang mengalami pembusukan, akhirnya tanaman menjadi layu, pertumbuhan tanaman menjadi kerdil atau mati. Penyebab: lalat bibit dengan ciri-ciri warna lalat abu-abu, warna punggung kuning kehijauan bergaris, warna perut coklat kekuningan, warna telur putih mutiara, dan panjang lalat 3-3,5 mm.
Pengendalian yang dilakukan
- penanaman menjelang atau awal musim penghujan
- pola tanam dan pola pergiliran tanaman, penanaman varietas tahan
- cabut tanaman terserang dan musnahkan
- Preventif diawal tanam dengan GLIO

b. Penyakit bercak daun (Leaf bligh)
Penyebab: cendawan Helminthosporium turcicum.
Pengendalian yang dilakuakan
- pergiliran tanaman.
- mengatur kondisi lahan tidak lembab
- Prenventif diawal dengan GLIO

c. Penyakit karat (Rust)
Penyebab: cendawan Puccinia sorghi Schw dan P.polypora Underw.
Pengendalian yang dilakukan
- mengatur kelembaban
- menanam varietas tahan terhadap penyakit
- sanitasi kebun
- semprot dengan GLIO.

d. Penyakit gosong bengkak (Corn smut/boil smut)
Penyebab: cendawan Ustilago maydis (DC) Cda, Ustilago zeae (Schw) Ung, Uredo zeae Schw, Uredo maydis DC.
Pengendalian yang dilakukan
- mengatur kelembaban
- memotong bagian tanaman dan dibakar
- benih yang akan ditanam dicampur GLIO dan POC NASA .

e. Penyakit busuk tongkol dan busuk biji
Penyebab: cendawan Fusarium atau Gibberella antara lain Gibberella zeae (Schw), Gibberella fujikuroi (Schw), Gibberella moniliforme.
Pengendalian yang dilakukan
- menanam jagung varietas tahan
- pergiliran tanam
- mengatur jarak tanam
- perlakuan benih
- GLIO di awal tanam.

Catatan : Jika pengendalian hama penyakit dengan menggunakan pestisida alami belum mengatasi dapat dipergunakan pestisida kimia yang dianjurkan. Agar penyemprotan pestisida kimia lebih merata dan tidak mudah hilang oleh air hujan tambahkan Perekat Perata AERO 810, dosis + 5 ml (1/2 tutup)/tangki.

Ciri dan umur jagung Panen:
Umur panen + 86-96 hari setelah tanam. Jagung untuk sayur (jagung muda, baby corn) dipanen sebelum bijinya terisi penuh (diameter tongkol 1-2 cm), jagung rebus/bakar, dipanen ketika matang susu dan jagung untuk beras jagung, pakan ternak, benih, tepung dll dipanen jika sudah matang fisiologis.

Cara pemanenan jagung:

Putar tongkol berikut kelobotnya/patahkan tangkai buah jagung.

Pengupasan jagung:
Dikupas saat masih menempel pada batang atau setelah pemetikan selesai, agar kadar air dalam tongkol dapat diturunkan sehingga cendawan tidak tumbuh.

Pengeringan jagung:
Pengeringan jagung dengan sinar matahari (+7-8 hari) hingga kadar air + 9% -11 % atau dengan mesin pengering.

Pemipilan jagung:
Setelah kering dipipil dengan tangan atau alat pemipil jagung.

Penyortiran dan penggolongan jagung:

Biji-biji jagung dipisahkan dari kotoran atau apa saja yang tidak dikehendaki (sisa-sisa tongkol, biji kecil, biji pecah, biji hampa, dll). Penyortiran untuk menghindari serangan jamur, hama selama dalam penyimpanan dan menaikkan kualitas panenan.








Thursday, February 23, 2012

WAYANG BEBER - The Ancient Tradition of East Java


One of some kinds of wayang in East Java is Wayang Beber - they have nearly vanished. The most popular of all forms is Wayang Beber Pacitan. This kind of wayang is neither made of wood not leather but paintings drawn on a scrolled sheets of bark paper. Every scene in the story is painted on a piece of paper in rotation.

Since when this kind of wayang has been found in Pacitan exactly is not known yet, nevertheless the age of the existing wayang Beber has reached an age of 12 generations up to the present.


The performer (Dalang) gives a sign, the gamelan orchestra (or a musician with a violin-like instrument) begins to play and the Dalang unrolls a picture related to the story. Then, speaking and singing, he narrates the story in more detail. In this manner, in the course of the evening he unrolls several pictures. The pictures are shown one at a time and are successively unrolled. Each picture represents a story or part of a story. The story narrated is taken from the life of Panji or a story based on the mythical Javanese Jenggala Kingdom, or the Mahabharata and Ramayana epics. The fiction of wayang Beber performance is not only an entertainment but also as media of education, which principally a crime finally is defeated by virtue.


There are some scrolls owned by some families which are not used for a performance, however in certain months every year they are used as traditional ceremony