Haloo jiwa-jiwa rantau, dimana antara jiwa dan raga kadang
berada di tempat dan waktu berbeda. Raga kita emang berada pada tempat kita
sekarang seperti kosan, kontraan, rumah saudara atau mungkin malah emperan rumah Allah sedangkan biasanya jiwa kita
berada di suatu tempat yang segala
sesuatunya, sudutnya, baunya maupun setiap lekuk bentuknya karena
tempat itulah yang biasa kita sebut
dengan RUMAH. Terkadanga kita sering dengki
mungkin sama orang yang bukan perantauan (dibacaa: anak yang tinggal
dirumah[AYTD]) seperti kita, tapi tau gak sebenarnya kita patut bangga jadi
orang rantau, karena orang rantau itu special J . ini sedikit beberapa kespesialan kita dibandingkan dengan AYTD:
1. Selalu
Dikangenin
Tau gak? Walaupun kita kita sifatnya
kaya bang toyib yang gak pulang-pulang udah gitu kerjaanya ngabisin duit orang
tua tapi selalu di kangenin sama orang rumah lho #trustme dan hal itu gak
bakalan /jarang mungkin (kali) ama anak yang tinggal di rumahnya sendiri. Kalo
kita lagi pulang gitu biasanya orang rumah bakalan bilang gini “lhoo, pulang kok gak bilang-bilang ngerti
gitu tak masakin kesukaanmu tadi” . Beda lagi kalo anak rumahan yang
pulang, mungkin orang rumah bakalan bilang gini “dikk sini bantu ibu ngupasin bawang kalo udah selesai ntar sekalian
nyapu sama ngosek WC ya dikk “. Nah beda banget kan ya , hal itulah yang
bmembuat kita itu special.
2. Kita Adalah Pengambil Resiko Terbesar
Seorang pengambil keputusan terbesar
bukanlah seorang pialang saham dan bukan juga tante-tante penjual nasi pecel di depan
kontraan namum pengambil keputusan yang beresiko tinggi adalah kita anak
rantau. Bahkan bisa dibilang apa yang kita makan sekarang berpengaruh dengan
apa yang akan kita makan besok. Salah sedikit saja dalam pemanfaatan sumber
daya keuangan kita bisa-bisa tidak makan atau mending-mending bisa makan tapi
makan lilin sachetan(dibaca: mie instan). Berbeda kan ama anak rumahan yang
udah bisa dijamin makananya. Oleh karena itu kita itu special.
3. Didorong
untuk Kreatif
Untuk bertahan hidup dibelantara kota
besar ini anak rantau harus cerdik, kreatif dan memanfaatkan semua peluang yang
ada. Karena gak semua orang rantau itu anak orang yang mampu maka mereka harus
pintar memanfaatkan peluang apapun untuk menghasilkan tambahan uang makan. Ini
beberapa contoh usaha yang dapat di contoh buat temen-temen rantau: jadi
penulis laporan, jasa kurir beli makanan, jasa nyuciin baju temen, jasa
pengganti piket kebersihan kostan/kontraan, nyewain motor, jual beli folio,
jasa printing, dll.
4. Aset
Daerah
Coba bayangkan apa jadinya kota
Malang gak ada kita, Surabaya gak ada
kita, Jakarta gak ada pasti bakalan
sepi kan. Tapi khusus buat Jakarta sama Surabaya itu kelihatanya terlalu
kebanyakan anak rantaunya deh daripada anak aslinya soalnya liat aja panas gitu
tempatnya gara-gara banyak penghuninya. Oke.. kembali ketopik utama dimana
letak asetnya kita, Cuma 1 kata aja buat nggambarin jawabanya RAME.
Kalo gak ada kita mana laku itu beratus-ratus kosan, mana laku tante-tante
penjual nasi pecel, mana laku itu distro-distro yang bertebaran, mana laku itu
restoran mahal (untuk yang terakhir itu kelihatanya gak juga ding). Intinya kita itu sebenarnya anak tiri yang
diharapkan (anak kandung=penduduk asli dan anak tiri=anak rantau) dan itulah
yang membuat kita menjadi special J
.
5. Bebas
kita bebas,
untuk menggambarkanya saya kasih lirik lagunya peterpan – bebas:
(reff) bebas kemanapun
tak akan terluka
terserah ini aku
ku tak kan terluka
jangan pegang langkahku
kuingin bergerak
jangan genggam tanganku
biarkan terbuka……
tapi jangan terlalu bebas yak karena kita juga masih terikat
dengan yang namanya tanggungjawab kepada dirikita sendiri, oranglin dan yang
paling penting adalah orang tua kita. Biarkan cewek jadi tulang rusukmu
namun tempatkanlah orang tua di jantungmu
postingan ini juga saya kirim ke siniiii
nyunyu

No comments:
Post a Comment