Saturday, April 14, 2012

STATISTIKA DALAM AGAMA ISLAM



PENDAHULUAN
1.       LATAR BELAKANG
            Begitu banyak keistimewaan yang terkandung dalam kitab suci Al-Qur'an. Selain mengandung catatan kebenaran masa lalu dan yang akan datang Al-Qur'an juga menyimpan keajaib keajaiban lain.
            Satu catatan kajian yang dilakukan oleh seorang cendekiawan Islam dari Ikhwanul Muslimin, Dr. Tariq Al-Suwaidan, didapati bahwa terdapat beberapa "keajaiban" statistik di dalam Al-Quranul Karim. "Keajaiban" itu adalah terkait dengan keseimbangan antara perkataan dan bilangan.
Contohnya begini, "dunia" kebalikannya adalah "akhirat". Nah ternyata, di dalam al-Qur'an jumlah kata "dunia" dan "akhirat" itu sama persis, yakni 115.

Pada jurusan satistika diajarkan bahawa untuk mengambil suatu keputusan diperlukan ketelitian dan suatu kebenaran untuk mengungkapkan, didalam agama islam menyatakan kebenaran adalah hukumnya wajib,namun dimasa yang seperti ini kebenaran bukanlah suatu yang harus diungkapkan dan bahkan adanya kebohongan.
Membenahi akhlaq para ilmuan-ilmuan dalam meramalkan tentang hasil penelitiannya adalah sesuatu yang harus dilaksanakan,sebagai satistikawan harus memberikan hasil yang benar dan sesuai dengan penelitian.
2.       TUJUAN
Untuk membentuk statistikawan yang berakhlaqul karimah dalam menyampaikan kebenaran terhadap data yang diperoleh.

3.       MASALAH
keseimbangan antara kenyataan dan bilangan,








BAB II
PEMBAHASAN
A.      FUNGSI DAN KEGUNAAN STATISTIKA
1.      Fungsi Statistik.
Secara singkat dapat dikemukakan bahwa Statistik sebagai ilmu pengetahuan pada dasarnya berfungsi sebagai ALAT BANTU. Misalnya: (a) Sebagai alat bantu untuk meringkas laporan, baik laporan administratip maupun laporan hasil penelitian ilmiah, yang berupa atau terdiri dari angka-angka atau bilangan-bilangan; (b) Sebagai alat bantu di dalam menyusun perencanaan, terutama perencanaan yang memerlukan bahan-bahan keterangan yang berupa angka-angka; (c) Sebagai alat bantu di dalam mengadakan evaluasi atau penilaian terhadap suatu gejala, peristiwa atau keadaan, dan lain sebagainya.
2.      Kegunaan Statistik.
Di antara kegunaan Statistik sebagai ilmu pengetahuan adalah: (a) Untuk menggambarkan keadaan, baik secara umum amupun secara khusus; (b) Untuk memperoleh gambaran tentang perkembangan (pasang-surut) dari waktu ke waktu; (c) Untuk mengetahui permandingan (membandingkan) antara gejala yang satu dengan gejala yang lain; (dalam) Untuk menilai keadaan dengan jalan menguji perbedaan antara gejala yang satu dengan gejala yang lain; (e) Untuk menilai keadaan dengan jalan mencari hubungan antara gejala yang satu dengan gejala yang lain; (f) Untuk menjadi dasar atau pedoman, baik di dalam menarik kesimpulan, mengambil keputusan, serta memperkirakan terjadinya sesuatu hal atas dasar bahan-bahan keterangan (data) yang telah berhasil dihimpun, dan lain sebagainya.
B.     STATISTIKAWAN
            Statistikawan menurut pandangan islam sehanrusnya meniru dari Sifat-sifat para rasul Allah SWT
 1 Fathonah / Fathanah / Fatonah
Fathonah adalah cerdas, pandai atau pintar. Cerdas dalam menghitung data, dikatakan cerdas yakni dibutuhkan ketrelitian dalam menghitung,dan juga kesabaran dalam mengolah data.

2.Siddiq / siddik / sidiq / sidik
Siddiq berarti benar dalam perkataan dan perbuatan. Sebagai seorang statistikawan dituntut untuk melakukan serangkaian penelitian dari awal pengambilaan data,pengolahan data sampai penetapan keputusan secara benar sehingga akan menghasilkan keputusan atau kesimpulan.  

3.Amanah / Amanat
Amanah artinya terpercaya atau dapat dipercaya.
Menyampaikan hasil yang diperoleh harus  dengan benar agar tidak menimbulkan kerugian bagi pihak lain,sehingga para penyampai  akan dapat dipercaya.

4.Tabligh / Tablik / Tablig
Tabligh adalah menyampaikan wahtu atau risalah dari Allah SWT kepada orang lain. Dalam statistika penyampaian kesimpulan atau disebut juga dengan interpretasi harus disampaikan kepada  masyarakat, khususnya bagi yang membutuhkan. Informas  tersebut tidak boleh disembunyikan.
C.  STATISTIKA DAN ISLAM
             Sebagai seorang statiskawan kita dituntut  untuk melakukan pengolahan data seperti  pengujian hipotesis dan peramalan sehinggga dapat menghasilakn suatu kesimpulan, dan dalam pengambilan kesimpulan tersebut harus dilakukan dengan benar sehingga kesimpulan tersebut bisa dipertanggungjawabkan kebenaranya.
Dalam ilmu statistika agama menjadi pondasi utama dimana  kebenaran pengambilan data tanpa ada data yang tidak sesuai atau manipulasi data,ini merupakan tingkat kebohongan yang dapat merugikan orang lain,padahal di agama islam tidak dibenarkan untuk melakukan kebohongan apalagi sampai merugikan orang lain.
Kejujuran dalam pengambilan keputusan juga tertuang pada ayat al-Quran. Pertama, Jujur dalam kehidupan sehari-hari; merupakan anjuran dari Allah dan Rasulnya. Banyak ayat Al Qur'an menerangkan kedudukan orang-orang jujur antara lain:
إِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِي إِلَى الْبِرِّ وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِي إِلَى الْجَنَّةِ وَإِنَّ الرَّجُلَ لَيَصْدُقُ حَتَّى يُكْتَبَ صِدِّيقًا وَإِنَّ الْكَذِبَ يَهْدِي إِلَى الْفُجُورِ وَإِنَّ الْفُجُورَ يَهْدِي إِلَى النَّارِ وَإِنَّ الرَّجُلَ لَيَكْذِبُ حَتَّى يُكْتَبَ كَذَّابًا

“Sesungguhnya kejujuran itu akan membimbing pada kebaikan. Dan kebaikan itu akan membimbing ke surga. Seseorang yang senantiasa berlaku jujur maka ia akan dicatat sebagai orang yang jujur. Dan sesungguhnya dusta itu akan mengantarkan pada kejahatan. Dan sesungguhnya kejahatan itu akan menggiring ke neraka. Seseorang yang memelihara kedustaan, maka ia akan dicatat sebagai pendusta.”(HR. Muslim)
Allah SWT mengabadikan kemuliaan orang-orang yang benar dan jujur dalam beberapa firman-Nya.
قَالَ اللّهُ هَذَا يَوْمُ يَنفَعُ الصَّادِقِينَ صِدْقُهُمْ لَهُمْ جَنَّاتٌ تَجْرِي مِن تَحْتِهَا الأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا رَّضِيَ اللّهُ عَنْهُمْ وَرَضُواْ عَنْهُ ذَلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ {119}
Allah berfirman: "Ini adalah suatu hari yang bermanfa'at bagi orang-orang yang benar kebenaran mereka. Bagi mereka surga yang dibawahnya mengalir sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya; Allah ridha terhadapNya [457]. Itulah keberuntungan yang paling besar". [457]. Maksudnya: Allah meridhai segala perbuatan-perbuatan mereka, dan merekapun merasa puas terhadap ni'mat yang telah dicurahkan Allah kepada mereka.

Begitu juga secara gamblang Rasulullah menyatakan dengan sabdanya: "Wajib atas kalian untuk jujur, sebab jujur itu akan membawa kebaikan, dan kebaikan akan menunjukkan jalan ke sorga, begitu pula seseorang senantiasa jujur dan memperhatikan kejujuran, sehingga akan termaktub di sisi Allah atas kejujurannya. Sebaliknya, janganlah berdusta, sebab dusta akan mengarah pada kejahatan, dan kejahatan akan membewa ke neraka, seseorang yang senantiasa berdusta, dan memperhatikan kedustaannya, sehingga tercatat di sisi Allah sebagai pendusta" (HR. Bukhari-Muslim dari Ibnu Mas'ud)
            
Kedua, kejujuran dan kebohongan dalam kehidupan politik; ada hadits yang menyatakan dengan tegas bahwa Rasulullah bersabda: "Ada tiga kriteria manusia yang tidak dilihat dan disucikan Allah swt. di hari akherat bahkan bagi mereka adzab yang pedih adalah: Orang sudah tua yang berzina, Pemimpin yang berdusta, dan Orang sombong.



BAB II
PENUTUP
Dari pembahasan yang telah di berikan dapat disimpulkan bahwa
1.       Menjadi statistikawan diperlukan pemikiran yang baik  untuk menghitung dan mengolah data sesuai dengan agama islam.
2.       Pengambilan kesimpulan sesuai dengan etika statistik dan menurut kegunaan serta fungsi statistik.
3.       Menyampaikan hasil dari analisis data haruslah sesuai dengan kenyataan,dan tidak melebih-lebihkan atau mengurangi (keakuratan data).
4.       Sesuai dengan agama islam, seorang statistikawan harus mempunyai sifat-sifat seperti sidiq tabligh,amanah dan fathonah. Sehingga dapat memberikan informasi  yang benar dan dapat berguna bagi masyarakat.



DAFTAR PUSTAKA



2 comments:

  1. syukron.artikel ini sangat membantu saya.

    ReplyDelete
  2. bagus pak, bisa jadi bahan referensi saya, membantu banget makasih banyak

    ReplyDelete