PENDAHULUAN
1.
LATAR BELAKANG
Begitu
banyak keistimewaan yang terkandung dalam kitab suci Al-Qur'an. Selain
mengandung catatan kebenaran masa lalu dan yang akan datang Al-Qur'an juga menyimpan
keajaib keajaiban lain.
Satu catatan kajian yang dilakukan oleh seorang cendekiawan Islam dari Ikhwanul Muslimin, Dr. Tariq Al-Suwaidan, didapati bahwa terdapat beberapa "keajaiban" statistik di dalam Al-Quranul Karim. "Keajaiban" itu adalah terkait dengan keseimbangan antara perkataan dan bilangan.
Contohnya begini, "dunia" kebalikannya adalah "akhirat". Nah ternyata, di dalam al-Qur'an jumlah kata "dunia" dan "akhirat" itu sama persis, yakni 115.
Satu catatan kajian yang dilakukan oleh seorang cendekiawan Islam dari Ikhwanul Muslimin, Dr. Tariq Al-Suwaidan, didapati bahwa terdapat beberapa "keajaiban" statistik di dalam Al-Quranul Karim. "Keajaiban" itu adalah terkait dengan keseimbangan antara perkataan dan bilangan.
Contohnya begini, "dunia" kebalikannya adalah "akhirat". Nah ternyata, di dalam al-Qur'an jumlah kata "dunia" dan "akhirat" itu sama persis, yakni 115.
Pada
jurusan satistika diajarkan bahawa untuk mengambil suatu keputusan diperlukan
ketelitian dan suatu kebenaran untuk mengungkapkan, didalam agama islam
menyatakan kebenaran adalah hukumnya wajib,namun dimasa yang seperti ini
kebenaran bukanlah suatu yang harus diungkapkan dan bahkan adanya kebohongan.
Membenahi
akhlaq para ilmuan-ilmuan dalam meramalkan tentang hasil penelitiannya adalah
sesuatu yang harus dilaksanakan,sebagai satistikawan harus memberikan hasil
yang benar dan sesuai dengan penelitian.
2.
TUJUAN
Untuk membentuk statistikawan
yang berakhlaqul karimah dalam menyampaikan kebenaran terhadap data yang
diperoleh.
3.
MASALAH
keseimbangan
antara kenyataan dan bilangan,
BAB II
PEMBAHASAN
A.
FUNGSI DAN KEGUNAAN STATISTIKA
1.
Fungsi Statistik.
Secara
singkat dapat dikemukakan bahwa Statistik sebagai ilmu pengetahuan pada
dasarnya berfungsi sebagai ALAT BANTU. Misalnya: (a) Sebagai alat bantu untuk
meringkas laporan, baik laporan administratip maupun laporan hasil penelitian
ilmiah, yang berupa atau terdiri dari angka-angka atau bilangan-bilangan; (b)
Sebagai alat bantu di dalam menyusun perencanaan, terutama perencanaan yang
memerlukan bahan-bahan keterangan yang berupa angka-angka; (c) Sebagai alat
bantu di dalam mengadakan evaluasi atau penilaian terhadap suatu gejala,
peristiwa atau keadaan, dan lain sebagainya.
2.
Kegunaan Statistik.
Di
antara kegunaan Statistik sebagai ilmu pengetahuan adalah: (a) Untuk
menggambarkan keadaan, baik secara umum amupun secara khusus; (b) Untuk
memperoleh gambaran tentang perkembangan (pasang-surut) dari waktu ke waktu;
(c) Untuk mengetahui permandingan (membandingkan) antara gejala yang satu
dengan gejala yang lain; (dalam) Untuk menilai keadaan dengan jalan menguji
perbedaan antara gejala yang satu dengan gejala yang lain; (e) Untuk menilai
keadaan dengan jalan mencari hubungan antara gejala yang satu dengan gejala
yang lain; (f) Untuk menjadi dasar atau pedoman, baik di dalam menarik
kesimpulan, mengambil keputusan, serta memperkirakan terjadinya sesuatu hal
atas dasar bahan-bahan keterangan (data) yang telah berhasil dihimpun, dan lain
sebagainya.
B.
STATISTIKAWAN
Statistikawan
menurut pandangan islam sehanrusnya meniru dari Sifat-sifat para rasul
Allah SWT
1 Fathonah / Fathanah / Fatonah
Fathonah adalah cerdas, pandai atau pintar. Cerdas dalam menghitung data, dikatakan cerdas yakni dibutuhkan ketrelitian dalam menghitung,dan juga kesabaran dalam mengolah data.
Fathonah adalah cerdas, pandai atau pintar. Cerdas dalam menghitung data, dikatakan cerdas yakni dibutuhkan ketrelitian dalam menghitung,dan juga kesabaran dalam mengolah data.
2.Siddiq / siddik / sidiq / sidik
Siddiq berarti benar dalam perkataan dan perbuatan. Sebagai seorang statistikawan dituntut untuk melakukan serangkaian penelitian dari awal pengambilaan data,pengolahan data sampai penetapan keputusan secara benar sehingga akan menghasilkan keputusan atau kesimpulan.
Siddiq berarti benar dalam perkataan dan perbuatan. Sebagai seorang statistikawan dituntut untuk melakukan serangkaian penelitian dari awal pengambilaan data,pengolahan data sampai penetapan keputusan secara benar sehingga akan menghasilkan keputusan atau kesimpulan.
3.Amanah / Amanat
Amanah artinya terpercaya atau dapat dipercaya.
Amanah artinya terpercaya atau dapat dipercaya.
Menyampaikan hasil yang diperoleh harus dengan benar agar tidak menimbulkan kerugian
bagi pihak lain,sehingga para penyampai
akan dapat dipercaya.
4.Tabligh / Tablik / Tablig
Tabligh adalah menyampaikan wahtu atau risalah dari Allah SWT kepada orang lain. Dalam statistika penyampaian kesimpulan atau disebut juga dengan interpretasi harus disampaikan kepada masyarakat, khususnya bagi yang membutuhkan. Informas tersebut tidak boleh disembunyikan.
Tabligh adalah menyampaikan wahtu atau risalah dari Allah SWT kepada orang lain. Dalam statistika penyampaian kesimpulan atau disebut juga dengan interpretasi harus disampaikan kepada masyarakat, khususnya bagi yang membutuhkan. Informas tersebut tidak boleh disembunyikan.
C. STATISTIKA DAN ISLAM
Sebagai
seorang statiskawan kita dituntut untuk
melakukan pengolahan data seperti
pengujian hipotesis dan peramalan sehinggga dapat menghasilakn suatu
kesimpulan, dan dalam pengambilan kesimpulan tersebut harus dilakukan dengan
benar sehingga kesimpulan tersebut bisa dipertanggungjawabkan kebenaranya.
Dalam ilmu
statistika agama menjadi pondasi utama dimana kebenaran pengambilan data tanpa ada data yang
tidak sesuai atau manipulasi data,ini merupakan tingkat kebohongan yang dapat
merugikan orang lain,padahal di agama islam tidak dibenarkan untuk melakukan
kebohongan apalagi sampai merugikan orang lain.
Kejujuran dalam pengambilan
keputusan juga tertuang pada ayat al-Quran. Pertama, Jujur dalam kehidupan
sehari-hari; merupakan anjuran dari Allah dan Rasulnya. Banyak ayat Al Qur'an
menerangkan kedudukan orang-orang jujur antara lain:
إِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِي إِلَى الْبِرِّ وَإِنَّ الْبِرَّ
يَهْدِي إِلَى الْجَنَّةِ وَإِنَّ الرَّجُلَ لَيَصْدُقُ حَتَّى يُكْتَبَ صِدِّيقًا
وَإِنَّ الْكَذِبَ يَهْدِي إِلَى الْفُجُورِ وَإِنَّ الْفُجُورَ يَهْدِي إِلَى
النَّارِ وَإِنَّ الرَّجُلَ لَيَكْذِبُ حَتَّى يُكْتَبَ كَذَّابًا
“Sesungguhnya kejujuran itu akan membimbing pada kebaikan.
Dan kebaikan itu akan membimbing ke surga. Seseorang yang senantiasa berlaku
jujur maka ia akan dicatat sebagai orang yang jujur. Dan sesungguhnya dusta itu
akan mengantarkan pada kejahatan. Dan sesungguhnya kejahatan itu akan
menggiring ke neraka. Seseorang yang memelihara kedustaan, maka ia akan dicatat
sebagai pendusta.”(HR. Muslim)
Allah SWT mengabadikan kemuliaan orang-orang yang benar dan
jujur dalam beberapa firman-Nya.
قَالَ اللّهُ هَذَا
يَوْمُ يَنفَعُ الصَّادِقِينَ صِدْقُهُمْ لَهُمْ جَنَّاتٌ تَجْرِي مِن تَحْتِهَا
الأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا رَّضِيَ اللّهُ عَنْهُمْ وَرَضُواْ عَنْهُ
ذَلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ {119}
Allah berfirman: "Ini
adalah suatu hari yang bermanfa'at bagi orang-orang yang benar kebenaran
mereka. Bagi mereka surga yang dibawahnya mengalir sungai-sungai; mereka kekal
di dalamnya selama-lamanya; Allah ridha terhadapNya [457]. Itulah keberuntungan
yang paling besar". [457]. Maksudnya: Allah meridhai segala perbuatan-perbuatan
mereka, dan merekapun merasa puas terhadap ni'mat yang telah dicurahkan Allah
kepada mereka.
Begitu
juga secara gamblang Rasulullah menyatakan dengan sabdanya: "Wajib atas
kalian untuk jujur, sebab jujur itu akan membawa kebaikan, dan kebaikan akan menunjukkan
jalan ke sorga, begitu pula seseorang senantiasa jujur dan memperhatikan
kejujuran, sehingga akan termaktub di sisi Allah atas kejujurannya. Sebaliknya,
janganlah berdusta, sebab dusta akan mengarah pada kejahatan, dan kejahatan
akan membewa ke neraka, seseorang yang senantiasa berdusta, dan memperhatikan
kedustaannya, sehingga tercatat di sisi Allah sebagai pendusta" (HR. Bukhari-Muslim
dari Ibnu Mas'ud)
Kedua,
kejujuran dan kebohongan dalam kehidupan politik; ada hadits yang menyatakan
dengan tegas bahwa Rasulullah bersabda: "Ada tiga kriteria manusia yang
tidak dilihat dan disucikan Allah swt. di hari akherat bahkan bagi mereka adzab
yang pedih adalah: Orang sudah tua yang berzina, Pemimpin yang berdusta, dan
Orang sombong.
BAB II
PENUTUP
Dari pembahasan yang telah di
berikan dapat disimpulkan bahwa
1.
Menjadi statistikawan diperlukan pemikiran yang
baik untuk menghitung dan mengolah data
sesuai dengan agama islam.
2.
Pengambilan kesimpulan sesuai dengan etika
statistik dan menurut kegunaan serta fungsi statistik.
3.
Menyampaikan hasil dari analisis data haruslah
sesuai dengan kenyataan,dan tidak melebih-lebihkan atau mengurangi (keakuratan
data).
4.
Sesuai dengan agama islam, seorang statistikawan
harus mempunyai sifat-sifat seperti sidiq tabligh,amanah dan fathonah. Sehingga
dapat memberikan informasi yang benar
dan dapat berguna bagi masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
syukron.artikel ini sangat membantu saya.
ReplyDeletebagus pak, bisa jadi bahan referensi saya, membantu banget makasih banyak
ReplyDelete